Selasa, 27 November 2012

Menelusuri Aneka Lorong Bawah Tanah : Glow Worm Cave dan Pulau Sumur Halong Bay.

May 7, '05 11:04 PM
untuk kontak

Cerita Perjalanan - Menelusuri Aneka Lorong Bawah Tanah ,
bagian ketiga : Glow Worm Cave - NZ dan Pulau Sumur Halong Bay

 (bagian pertama : Benteng Wihelmina
  bagian kedua    : Berbagai Gua unik di China.)

Keindahan stalaktit/stalakmit memang merupakan daya tarik wisata gua, 
tapi Glow Worm Cave di Waitomo New Zealand dan Halong Bay - Vietnam,
menawarkan keunikan lain yang tidak kalah menarik.

GlowWorm Cave - Waitomo New Zealand :

Seperti banyak pintu gua alam lainnya, mulut gua ini berada di lereng sebuah
bukit - kecil saja seukuran pintu rumah, dan saat memasuki pintu itu seperti
biasa kembali muncul perasaan tegang bercampur penasaran.

Mula-mula kami menelusuri lorong gua sempit yang menurun, dan lorong itu
kemudian makin besar dan luas, sepanjang jalan tidak banyak terlihat
stalaktit.
Terasa kami berjalan mengarah keperut bukit dan akhirnya jalan itu buntu
karena ada tepian sebuah sungai bawah tanah.
Dalam penerangan lampu yang temaram terlihat ada perahu yang ditambat,
lalu kami naik perahu itu yang kemudian dikayuh pelan-pelan.
Suasana mencekam karena gelap gulita, apalagi kita tidak diperbolehkan
bersuara.
Atap gua hanya sekitar dua meter dari kepala kami dan didalam kegelapan
gua itu kami terpesona karena diatap gua tampak bertaburan bintik-bintik
putih cemerlang.
Se-akan2 kita berada dikegelapan malam dan melihat begitu banyaknya
bintang-bintang bertaburan dilangit yang cerah.

Bintik-bintik terang itu adalah semacam lendir yang dikeluarkan cacing gua,
yang bisa bersinar dikegelapan gua, sinar itu berfungsi untuk menarik
serangga yang nantinya hinggap dan terperangkap menempel di lendir itu.
Sama sekali kita tidak boleh mengambil foto, agar cacing-cacing itu  tidak
terganggu.
Perahu itu terus berjalan pelan-pelan dan akhirnya membawa kita keluar
dari dalam perut bukit -
rupanya air dari dalam gua mengalir keluar menjadi sebuah sungai kecil.

Halong Bay - Vietnam :

Halong Bay yang berada dilepas pantai kota Halong, merupakan salah satu
tempat yang ditetapkan oleh Unesco sebagai World Heritage -
di lepas pantai dari kota itu ada sekitar 3000 pulau besar kecil  yang dengan
unik mencuat muncul tinggi dari permukaan laut .

Hotel Halong Plaza tempat kami menginap, hotel bintang 4 yang mempunyai
view yang bagus kearah laut dimana tampak laut dipenuhi pulau-pulau besar
kecil yang mencuat tinggi dari permukaan laut, dan terlihat dikejauhan ada
sebuah kapal wisata besar sedang berlabuh ditengah laut.

Perjalanan dengan boat menuju ke kumpulan pulau2 besar kecil itu 
membelah air laut yang tenang berwarna hijau, dengan pemandangan
pulau2 yang indah2 se-akan2 gunung kecil yang mencuat muncul dari
permukaan laut.
Suasana sangat relax sekali karena walaupun berada di laut, air lautnya
sangat tenang - sama sekali tidak ada ombak besar, memang sebenarnya
kita bukan berada di laut lepas tapi di laut yang merupakan selat karena
pulau2 lepas pantai itu begitu banyaknya dan rapat2 sehingga seperti
barikade saja menghalangi ombak besar yang datang dari teluk Tonkin
menuju ke pantai kota Halong  .

Setengah jam kemudian kapal merapat ke satu pulau dan kami turun
dari kapal  untuk mendaki lereng bukit menuju satu lubang yang ternyata
pintu masuk ke satu gua besar dimana banyak stalaktit dan stalakmitnya.
Sebenarnya cukup bagus; tapi karena semua teman perjalanan sudah
sering melihat gua seperti itu maka kelihatan kurang anthusias dan sewaktu
ditawari melihat satu gua lainnya, semuanya sepakat untuk lebih baik
kembali ke kapal saja untuk berlayar menikmati pemandangan laut saja.
Sewaktu berlayar diantara pulau pulau sambil menikmati pemandangan
yang indah  itulah kami ditawari optional tour memasuki sebuah pulau
yang unik karena pulau yang berupa gunung kecil itu tengahnya berlubang
dari puncak sampai kedasarnya seakan sebuah sumur raksasa.
Cara masuk ketengah pulau itu dengan mempergunakan perahu kecil
milik penduduk rumah terapung yang berada didekat pulau tersebut.

Tentu saja semua setuju,  setiap orang membayar  2 USD dan saat
mendekat ke pulau itu kami harus pindah dari boat kami yang cukup
besar ke perahu kecil - pindah perahu ditengah laut itu harus extra hati2
karena agak sukar juga meloncat ke perahu kecil yang merapat ke kapal
yang kami tumpangi.
Hati sempat kecut juga karena perahu kecil itu ternyata dikayuh oleh
dua anak kecil, bayangkan saja ditengah laut yang airnya dalam berwarna
hijau itu koq keselamatan kita dipercayakan kepada anak masih ingusan.
Perahu dikayuh menuju sebuah pulau berdinding hampir tegak lurus yang
ternyata pada dindingnya ada sebuah lubang dengan tinggi atap lubang itu
hanya dua meter dari permukaan air laut dan lebarnya  juga paling sekitar
lima meter. Ternyata  lubang itu merupakan satu-satunya jalan keluar
masuk kedalam rongga raksasa ditengah pulau itu.
Setelah melewati lubang/pintu masuk kami terpana karena sekarang kami
seakan-akan berada didasar sebuah sumur raksasa.
Pulau yang berupa gunung kecil itu berlubang dengan diameter sekitar
100 meter, seakan-akan sebuah gelas air minum yang ada airnya sedikit.
Airnya kelihatan tidak terlalu dalam, tapi dinding "sumur" itu curam dan
tinggi sekali.
Tidak mungkin bisa keluar dari dalam kawah  itu dengan mendaki dinding
yang begitu tinggi dan curam; satu2nya cara adalah dengan kembali
"molos" dari lubang tempat kita masuk tadi.
Didalam kawah itu suasana sunyi dan gilanya ada seorang cewe bule yang
rupanya lagi menyepi sendirian saja diatas sebuah perahu,  dia cuek saja
membaca sebuah buku, tidak sedikitpun menoleh walau kami berisik
mencoba membuat echo dari titik tengah kawah itu.
Tentu kami engga berminat ber-lama2 disana, apalagi melihat garis bekas
air pasang di lubang yang kami lewati tadi yang menyisakan ruang paling
satu meter saja dari atap lubang keluar itu,
jadi kalau air laut naik bisa - bisa terpaksa nginap didalam sumur itu -----
Ah, siapa takut ! , eh salah - cepat cabut ah !!

 

Tidak ada komentar: