Rabu, 28 November 2012

Menemukan Agropolitan diatas Cipanas.

Belum lama dan belum lagi hilang trauma terkena macet di Puncak,
tiba-tiba istri saya mengajak pergi lagi ke Cipanas !.
Wuah, koq engga kapok yah ?

Kalau bulan lalu kami ke Puncak untuk ikut Tiwok, kali ini karena
ada acara kumpul keluarga besar mertua di villa Cipanas Bersemi.
Rombongan keluarga besar berangkat Sabtu, kalau kita hari Minggu
tanggal 31 Desember 2006 saja, kata istri saya.

Wah pusing kepala dah, mengunjungi Puncak saat-saat liburan gini
kan sama saja "cari mati ", macetnya pasti minta ampun.
Tapi yah sudah, daripada ber-Malam Tahun Baru sambil ngeliatin
istri manyun trus, mending berangkat juga dah asal start-nya paling
lambat jam 05.30.
Pembantu rumah dipesan wanti-wanti untuk membangunkan jam 5.00.
Pokoknya kalau sampai bangun-nya telat - batal !!.

Eh malahan saya yang bangun duluan jam 4.30 - padahal rasanya
sudah "puluhan tahun" saya tidak bangun sepagi itu, barangkali
stress takut kena macet menyebabkan terbangun sendiri sepagi itu.

Dibawah guyuran hujan cukup lebat, jam 5.15 kami berangkat.
Jalan lancar sekali dan sekitar jam 06.10 kami sudah sampai di
lampu merah Ciawi.

Memasuki kawasan Puncak, masih tetap gerimis dan didekat
Riung Gunung kami menepi karena melihat pemandangan cantik -
tampak hamparan kebun teh hijau dengan latar belakang kabut
putih yang berarak cantik sekali menutupi dataran dibawah gunung.

Pagi itu jalan benar-benar lancar, jam 07.00 kami sudah tiba
didalam kota Cipanas, dan langsung menuju tempat makan favorit
kami yaitu Nasi Uduk Super, disebrang hotel Konengsari.
Tentu saja nasi uduk hangat di pagi yang dingin terasa nikmat
sekali, tidak jadi soal dah walau makannya di atas trotoar.

Setelah bertemu keluarga, saya bersiap jalan kaki menelusuri
Jalan Pasir Kampung ( Jalan disebelah bekas Hotel Pendawa ).
Jalan itu kabarnya akan menuju ke satu lokasi ketinggian yang
pemandangannya bagus sekali.
Tapi adik istri yang pernah kesana menyarankan kami agar
naik mobil dulu sampai kesatu tempat, disana ada semacam
terminal kendaraan umum, bisa parkir dan barulah jalan kaki.

Setelah melewati hotel Konengsari disebelah kiri jalan -
ada restoran Simpang Raya, disitu kami belok kanan memasuki
jalan agak kecil. Jalan Pasir Kampung itu aspal nya lumayan
bagus, tapi sempit - kalau mobil berpapasan harus saling menepi.

Jalan menanjak terus tidak habis-habis rasanya, untunglah kami
tidak jalan kaki, bisa-bisa nafas putus ditengah jalan.
Sesekali melewati kampung-kampung dan setelah menempuh
sekitar tujuh kilometer, sampailah di kawasan yang terbuka,
berupa punggungan bukit.
Disebelah kanan jalan tampak pelataran parkir yang lumayan
luas, rapih beralaskan con-block.
Disitu ada beberapa bangunan dan ada papan nama bertuliskan :
Kawasan Agropolitan.
Wah tentu sangat mengundang rasa ingin tahu - baru kali ini
mendengar istilah Agropolitan.

Turun dari mobil, mempersiapkan diri untuk jalan -
pakai sepatu kets, topi dan jaket, lalu kami sempat bingung
mau jalan kaki kemana.
Kebetulan terlihat ada rombongan yang berjalan memasuki
jalan setapak disebrang pelataran parkir.
Kami ikuti saja mereka - ternyata rombongan dari Bekasi yang
dipandu rekannya yang sudah pernah kesitu, ber-agrowisata
di Kawasan Agropolitan tersebut.

Kami beriringan menapaki jalan setapak yang disemen, dan
memasuki kebun aneka sayuran, ada sawi, wortel, lobak dan
sebagainya - kayaknya segala macam sayuran yang dijual di
Pasar Induk ada semua di kawasan yang luas sekali itu.
Selain itu ada juga ada rumah-rumah bambu untuk kebun bunga.

Kami berjalan belok-belok kesana kemari, naik turun bukit -
mengikuti saja rombongan itu.
Udara sejuk segar sekali dan pemandangan sekitar yang hijau
asri tentu sangat menyegarkan mata dan hati.

Kalau melihat kebawah tampak dikejauhan kota Cipanas,
maka dibelakang kami tampak Gunung Gede dan Pangrango
yang saat itu diselimuti awan putih berarak - cantik sekali.
Disebrang jurang yang dalam tampak hutan pepohonan besar
yang lebat - ternyata itu bagian atas kawasan Cibodas !.

Rombongan kemudian menuruni tangga menuju tepian jurang
dalam itu dan tiba di bangunan kecil beratap genting merah.
Ternyata itu tempat beristirahat dan dari situ bisa memandang
kebawah jurang dan terlihat dikejauhan air terjun Cidengdeng.
Sayang dari tebing itu tidak ada jalan menuju ke air terjun
tersebut, menuju kesana harus dari arah lain.
Tampak banyak orang berada di kaki air terjun, dari atas
mereka tampak berupa titik titik kecil saja.

Kami kemudian berpisah dengan rombongan, kembali ke
pelataran parkir lalu berunding apakah akan berkendara balik
kembali kearah semula, ataukah meneruskan menelusuri
jalan aspal itu.

Saya sempat bertanya kepada pengemudi mobil yang
datang dari arah berlawanan.
Ternyata jalan itu akan tembus ke Pasar Cipanas, tapi
tidak disarankan kesana karena jalannya sempit, sulit
kalau berpapasan dengan kendaraan lain katanya.

Tapi rasa penasaran mengalahkan keraguan, maka dengan
penuh kewaspadaan kami mengambil arah Pasar Cipanas.
Memang jalan sempit, sesekali melewati rumah/kampung,
dan sempat beberapa kali berpapasan/menyusul mobil lain.

Setelah menempuh sekitar 4 kilometer, bertemu jalan aspal
mulus yang lumayan lebar, sehingga bisa jalan lebih cepat.
Jalan itu kini menurun dan akhirnya tembus ke jalan raya
pada lokasi beberapa ratus meter sebelum Pasar Cipanas.

Baru saja tiba kembali di Villa, turun hujan lebat sekali dan
angin bertiup begitu kerasnya, sampai antene TV roboh.
Untunglah di Agropolitan tadi cuaca begitu bersahabat,
sehingga kami berkesempatan menikmati udara sejuk dan
pemandangan alam pegunungan yang begitu indah asri
menyegarkan. 


view dari bawah Riung Gunung
  

kabut tebal di Puncak
  

pagi dimuka istana Cipanas
  

cipanas pagi - lalin lancar
  

uduk super,bener2 girlan-pinggir jalan
 1 Komentar 

nasi uduk Super.JPG
  

deru campur debu, tapi asyik
  

kota cipanas dikejauhan dibawah
  

awan mengambang diatas Cipanas.
  

papan Kawasan Agropolitan
  

lapangan parkir Agropolitan
  

tempat parkir Agropolitan, gratis
  

villa disewakan di Agropolitan
  

jalan memasuki Kawasan Agropolitan
  

untung pakai sepatu kets.
  

jalan turun naik.
  

lumayan cape tapi senang.
  

menelusuri kebun Agropolis
  

aneka tanaman rambat.
  

rumah tempat menanam bunga.
  

agropolis dg hutan Cibodas dibelakang.
  

dimana mana sayuran.
  

teras sawah yang cantik.
  

jalan masih jauh.
  

berjalan di sela2 kebun sayur.
  

jalan panjang tapi segar.
  

hutan Cibodas disebelah kiri.
  

menuju jurang arah Cibodas.
  

irigasi yang apik.
  

hampir tiba ditepi jurang.
  

jurang disebelah kanan.
  

menuruni tangga menuju tepian jurang.JPG
  

menuruni tangga menuju tepi jurang
  

tepian jurang yang lumayan curam.
  

air terjun Cidengdeng .
  

air terjun Cidengdeng dikaki hutan Cbodas
  

pengunjung dikaki air terjun.
  

latar belakang puncak gunung.
  

jalan sehat diudara bersih segar.
  

kebun agropolis dg latar belakang Cibodas.
  

aneka sayuran.
  

sayur yang sehat.
  

aneka sayuran
  

anak petani panen lobak
  

kampung dan sawah diatas Cipanas
  

jalan menuju Pasar Cipanas dikejauhan dibawah.
  

jalan sempit lewat kampungdiatas Cipanas
  

jalan menurun menuju Pasar Cipanas.
  

Tidak ada komentar: