Rabu, 28 November 2012

Lotus temple - one of Delhi most Innovative modern structures

Lotus Temple - one of Delhi's most innovative modern structures.


Bangunan spektakuler milik Baha'i Faith ini dikenal sebagai
Lotus Temple karena terlihat seakan sebuah bunga teratai putih
yang sedang mekar.
Bagian daun bunga teratai yang menjadi atap gedung terbuat dari
beton putih, diluarnya dilapisi panel dari marmer putih Yunani.

Baha'i House of Worship yang berada di Indian subcontinent ini,
merupakan Baha'i House of Worship terbaru dari sekian temple
yang ada diberbagai belahan dunia yaitu di :
Apia -Western Samoa, Sydney-Australia, Kampala-Uganda,
Panama City-Panama, Frankfurt-Germany, Wilmette-USA.
Diarsiteki Mr. Fariburz Sahba, orang Iran, gedung ini mulai dibangun
pada 21 April 1980, dan pertama kali digunakan tanggal 24 Des 1986.

Senin pagi 26 Desember 2005 didalam bus yang sedang meluncur
menuju Lotus Temple, Mukesh pemuda India yang menjadi guide
kami menerangkan bahwa kami nanti akan boleh masuk kedalam
temple tersebut, ini membuat kami makin penasaran dan jadi
ingin cepat sampai
Saat bus tiba di pintu gerbang, terlihat gerbang masih tertutup dan
suasana sepi-sepi saja, kami berfikir rupanya datang kepagian nih.

Dari dalam bus dapat terlihat ditengah komplek yang luas ada
bangunan putih besar yang cantik sekali - persis bunga teratai putih
raksasa yang sedang mekar, menyembul dari permukaan tanah.
Bangunan terlihat seakan tiga susun daun bunga teratai yang setiap
susun-nya terdiri dari sembilan lembar daun bunga, sehingga total
terdapat 27 petals.
Sekeliling gedung ada sembilan buah kolam, yang tidak saja
menambah kecantikan gedung, tapi juga berperan besar sebagai
pendingin alami bagi prayer hall-nya yang bisa menampung
1300 orang.
Angka sembilan dipilih karena selain merupakan angka tertinggi,
juga melambangkan kebersamaan dan persatuan.

Mukesh turun duluan menghampiri penjaga, dan kami semua
bersiap untuk juga turun dari bus.
Tapi terlihat Mukesh balik lagi dan naik kedalam bus.
" Hari Senin rupanya tutup ", katanya sambil pasang muka innocent.
Astaga !!
Semua rekan menggerutu, ini local guide bonafid kaga sih, masa
bisa engga tahu kalau temple ini tutup setiap hari Senin.

Mukesh berjanji nanti kami akan tetap mengunjungi Lotus Temple,
yaitu diakhir tour India ini , jadi setelah kami mengunjungi Jaipur,
Agra dan balik lagi ke Delhi seminggu kemudian.

Pagi hari tanggal 1 Januari 2006, dihari terakhir kami di India,
kami kembali berkendara menuju Lotus Temple.
Jalanan terlihat sepi, saat mendekati lokasi tujuan kami terkejut
melihat dijalanan ada antrian orang yang panjang sekali.
Mereka antri berdiri dipinggir jalan dalam antrian satu-satu,
saya perkirakan lebih dari satu kilometer panjangnya.
Untunglah - kami semua lega, ternyata itu antrian para peziarah
yang akan memasuki Kalkaji Temple, sebuah kuil Syiwa kuno
yang letaknya nyaris bersebrangan dengan Lotus Temple.

Kami turun dari bus, dan terlihat sudah ada puluhan orang yang
berkerumun didepan gerbang pagar komplek, tapi belum bisa
masuk karena masih terlalu pagi.
Sambil berdiri didepan gerbang kami menyaksikan antrian
peziarah Kalkaji Temple disebrang jalan itu dengan cepat makin
panjang mengular dan hebatnya mereka bukan saja antri satu -
satu itu dengan tertib tapi juga tanpa alas kaki !!

Akhirnya gerbang dibuka dan kami menapaki jalan yang membelah
taman seluas 26,6 acres ( 92 Ha ) yang ditata dengan apik sekali.
Dihadapan kami tampak megah berdiri bangunan cantik berbentuk
bunga teratai putih setinggi 34,27 meter, dan makin dekat makin
nyata besar dan megahnya bangunan berdiameter 70 meter itu.

Sesaat sebelum naik tangga yang menuju platform/dasar gedung,
rombongan kami disodorkan karung plastik.
Oh, rupanya kami harus buka sepatu !, dan dikumpulkan dalam
karung tersebut.
Wuah, kontan pada mengeluh karena dipagi itu ubin dingin sekali,
terasa menyengat telapak kaki yang telanjang.

Tentu kami sibuk berfoto, kearah taman sekeliling gedung ,
kearah kolam membiru maupun kearah atap marmer gedung
yang terlihat keren mengagumkan.

Dipintu masuk auditorium berdiri beberapa anak muda yang
menyapa kami dengan santun, mereka menjelaskan bahwa kami
boleh memasuki auditorium/prayer hall dan boleh berdoa atau
ber-meditasi, tapi diminta tidak membuat kegaduhan maupun
ambil foto/video.

Kami dengan pelan-pelan memasuki ruangan luas dengan dinding
sekeliling terbuat dari kaca, dan tampak ada sembilan buah pintu.
Atap gedung tinggi mengerucut mengikuti bentuk lembaran daun
bunga teratai atap gedung yang mengecil keatas itu..
Bangku kayu beralas marmer tampak diatur rapih melengkung
mengarah kearah depan dimana ada podium yang tidak terlalu tinggi.
Disepanjang dinding maupun podium tidak ada pajangan apapun,
terlihat polos semata.
Didalam prayer hall itu, yang terbuka bagi siapapun maupun dari
agama apapun, pengunjung hanya boleh berdoa atau meditasi.
Tidak boleh ada ceramah/pidato, atau ritual keagamaan apapun.
Hanya Kitab Suci dari Bahai Faith yang boleh dibacakan,
kegiatan ini terjadwal beberapa kali sehari.

Kami duduk dibangku dan mencoba hening seperti pengunjung
lainnya yang pagi itu tidak terlalu banyak.
Sambil duduk itu saya "mundur-maju" ingin memotret, tapi akhirnya
tidak berani juga karena khawatir kena tegur.
Tapi saat keluar pintu tidak tahan lagi untuk tidak motret -
sambil jalan saya shoot beberapa kali kearah dalam gedung.
Saking terburu-buru fotonya jadi agak buram karena goyang.

Sayang sekali kami tidak bisa datang lagi saat malam hari,
karena kuil itu kabarnya tampak menakjubkan dimalam hari .
Ketika cahaya lampu menerangi atap gedung berbentuk daun
bunga dari batu pualam itu maka tampaklah bunga teratai putih
cantik berkilauan lembut mempesona.



Baha'i House Of Worship
Bahapur, Kalkaji, New Delhi.
website : www.bahaindia.org.

visiting hours :
1 April - 30 September : 9.00 a.m. - 7.00 p.m.
1 October - 31 March : 9.30 a.m. - 5.30 p.m.

prayer service timings :
10.00 hrs - 12.00 hrs - 15.00 hrs - 17.00 hrs.
(closed on Mondays).



menyembul cantik di kejauhan
 1 Komentar 
jalan utama
  
tangga pertama
  
tangga kedua diatas kolam
  
kolam menambah cantik dan sejuk
  
pintu keluar auditorium
  
kursi2 menghadap kedepan
  
taman luas terawat baik
 Komentar 
antrian panjang peziarah Kalkaji temple
  

Tidak ada komentar: