Rabu, 28 November 2012

Hampir saja Kangaroo naik ke meja makan.

Minggu sore, 24 Desember 2006, jam 17.45 dibawah gerimis kecil
kami berempat berjalan kaki menuju Gereja St.Laurentius Jl.Sukajadi
Bandung, untuk mengikuti Misa Natal yang akan dimulai jam 18.00.
Kami santai saja karena tidak akan dipusingkan dengan urusan parkir
yang pasti akan sulit sekali, dan juga sudah pasrah bakalan tidak
kebagian tempat duduk didalam gereja.
Betul saja, boro-boro didalam gereja, di-teras gereja saja sudah penuh.
Kita ke Aula saja, kata Nuke - ternyata sami mawon -
sudah penuh sesak.
Naik lagi ke lantai atas aula, waduh kepala orang terlihat dimana-mana,
tapi untunglah pas benar ada empat kursi tersisa dibarisan depan.
Maka jadilah kami mengikuti Misa Natal, walaupun hanya dengan
melihat relay tayangan dari dalam gereja di layar lebar.
Misa berjalan dengan lancar dan hikmat sampai jam 20.00.

Kembali jalan kaki kerumah dan ambil mobil untuk pergi makan malam.
Dimobil sempat bingung, biasanya kan kalau ke Bandung selalu ingin
mencoba restoran yang baru, tapi ini sudah jam 20.30.
Kalau masih nyari2 restoran saat holiday begini, turun hujan pula bisa-
bisa kena macet dan jadi masuk angin karena telat makan.
Maka sepakat cari yang dekat saja, yah sudah ke Vienna saja kata
Nuke, ada live music juga disana tambahnya.

Kami pernah ke resto dijalan Sukajadi itu, suasana nya asyik tidak
sumpek karena didesign se-akan makan ditengah taman,
selain itu makanan yang disajikan selalu ditata dengan apik.

Memasuki resto, kami memilih meja favorit kami dibagian belakang,
dengan pandangan kearah tengah yang lapang dan dekat pepohonan
yang asri. Tapi sayang sekali ternyata malam itu tidak ada live music.

Menu yang ditawarkan unik-unik, aneka ikan dan daging, antara lain
Norwegian Salmon, Australian Veal, Lebanese Venison, dan Kangaroo !!.
Di menu tertulis Char Grilled Kangaroo - bistik daging Kangaroo
disajikan dengan tumis kentang tabur wijen, beetroot dan saus tarragon.
Tapi walau merangsang rasa ingin tahu, kami berempat tidak ada yang
tega memesannya, soalnya kebayang tuh anak Kangaroo mungil yang
ada di kantung perut induknya - masa kita makan emak-nya.

Nuke menawarkan mencoba The Hot Stone Steak, tertulis di menu :
Cook your own meat or fish on the hot stone to your like.
Pilihan dagingnya Norwegian salmon/Australian veal/Australian venison.
Tapi tidak jadi karena ragu apakah bisa memasak nya dengan baik.

Akhirnya saya tertarik dan memesan menu yang disediakan khusus
antara tanggal 24 Desember 2006 - 1 Januari 2007, yaitu :
Roasted Stuffed Turkey - Our special roasted US Turkey stuffed
with brunoise apple, served with tarragon potato and enriched with
berries sauce.

Yang lain memesan :
Seaweed Salmon yaitu grilled Norwegian Salmon served with
turning potato, apple chutney and lemon seaweed sauce.
Beef and Prawn on Skewer, bistik daging sapi haas lulur luar
dengan udang bakar, bawang bombay, paprika, dan saus spesial.
Filetto al Funghi Con Podomoro, bistik daging sapi haas lulur-
dalam disajikan dengan salada, roti prancis dan saus krim jamur.

Mungkin karena saat itu tamu tidak banyak, tidak lama pesanan
kami sudah datang dan betul saja ditata dengan begitu cantiknya.
Kebetulan ke empat jenis makanan itu beda2 warna sausnya,
ada yang berwarna hijau - merah - coklat dan putih susu.
Tampilan begitu cantik membuat kami sayang merusaknya,
dan rasanya juga enak, hanya sayang bistik pesanan istri saya
agak alot/melawan, terpaksa tukaran dengan Turkey pesanan
saya. Total kerusakan malam itu 205.000,-

Seperti biasa di setiap akhir long week-end, saya selalu pulang
dari Bandung masih siang, untuk menghindari macet di pintu tol
Padalarang. Maka esoknya, Senin siang jam 14.00 kami sudah
meninggalkan kota Bandung.

Tol Cipularang ramai sekali, dan memang berkendara di jalan
tol ini harus sangat hati-hati. Jalan kurang mulus, menurun dan
dibeberapa titik aspalnya tidak rata.
Saat itu turun hujan dan saya perhatikan dibeberapa tempat
ada air bercampur tanah merah keluar dari aspal - mungkin
rembesan tanah dari bawah aspal.
Jalan yang labil ini memang masih di bongkar pasang terbukti
ada badan jalan yang digali lagi, membuat jalan menyempit.
Siang itu saya hanya tersendat sedikit disitu, tapi teman yang
berangkat sore dari Bandung harus antri sekitar 6 kilometer.

Mendekati Cikampek, jalan tersendat dan terjadi kemacetan,
ternyata ada tabrakan beruntun yang melibatkan hampir
sepuluh mobil.
Terbayang luar biasa jengkelnya yang kena musibah itu,
pulang dari jalan-jalan harus mengalami kejadian yang
memusingkan. Bagian depan atau belakang mobil hancur dan
biasanya memicu pertengkaran sesama pengemudi karena
dalam tabrakan beruntun sulit menentukan siapa jang salah


Catatan :
Vienna Resto & Lounge
Jl. Sukajadi No: 205.
Bandung.
Telpon : (022)-2031277.


Vienna resto
  

Vienna 4.JPG
  

Vienna 5.JPG
  

Vienna 3.JPG
  

Vienna 1.JPG
  

Char Grilled Kangaroo.JPG
  

Roasted Stuffed Turkey.JPG
  

Beef and Prawn on Skewer.JPG
  

Filetto al Funghi Con Podomoro .JPG
  

Seaweed Salmon.JPG
  

tabrakan beruntun 3.JPG
  

tabrakan beruntun 1.JPG
  

tabrakan beruntun 2.JPG
  

Tidak ada komentar: