Rabu, 28 November 2012

Kokoh dan unik - bendung Walahar. Anno 1925

Minggu sore 15 April 2007, sekitar jam 15 saat berkendara dijalan
tol Cipularang dari Bandung menuju Jakarta, mendadak istri saya
nyeletuk - kita mampir ke Walahar yuk !.
Lha, nggak salah nih?, sudah sore gini ke Walahar, mana kebagian!.

Memang sudah lama istri saya ingin membeli pepes jambal Walahar
H.Dirja yang beken itu, pernah dikunjungi rombongan Jalansutra,
malahan belum lama Wisata Kuliner-nya pak Bondan juga kesana.
Istri saya ngotot mau kesana, memang dulu pernah kami lihat buka
di Rest Area tol Jakarta-Cikampek, tapi belum sempat mampir -
cabang warung pepes jambal Walahar H.Dirja itu sudah tutup.

Maka sambil meluncur, saya tilpon bung Harry Nazarudin -
Jsers yang pertama kali memperkenalkan Pepes Walahar ini.
Ternyata Harnaz sedang di Bali bersama Yohan Handoyo dan
Andrew Mulianto - mempersiapkan Balisutra bulan depan,
wah serius sekali persiapan panitia Balisutra ini.

Harnaz bilang biasanya masih kebagian dan memberi petunjuk,
yaitu keluar tol di exit Krawang Timur, setelah bayar tol ketemu
pertigaan - belok kanan.
Nanti sekitar 2 kilometer akan ketemu dikanan jalan ada petunjuk
menuju Texmaco, belok kanan, nantinya akan melintas diatas
jalan tol, masih terus sampai mentok ke sungai/irigasi.
Belok kekiri, menyusuri sungai disisi kanan kita dan nantinya akan
mentok lagi dan harus belok kekanan menyebrangi sungai tadi.

Setelah nyebrang, ada kumpulan warung2, bukan itu katanya,
tapi masih harus belok kekiri memasuki jembatan satunya lagi.

Petunjuk itu saya ikuti dan memang mudah diikuti sampai ketemu
jembatan pertama, tapi saat akan menyebrangi jembatan kedua
harus extra hati2 karena diawal jembatan ada tiang besi yang
lebarnya pas2an melewatkan mobil kecil.

Ternyata persis saat akan keluar jembatan tampak didepan ada
tulisan Rumah makan Pepes Jambal H.Dirja.

Sore hari memang pepes sudah tidak lengkap lagi, tinggal pepes
jambal - ayam - ikan mas, dan tamu di warung yang tampak
cukup luas itu hanya lima keluarga.

Istri saya masuk dan membeli pepes untuk dibawa pulang,
sedangkan saya asyik motret bendungan Walahar yang cukup
besar dan kelihatan unik karena mempunyai atap.

Bendungan Sungai Citarum yang tampak kokoh itu sudah berusia
lanjut, buatan Belanda dan dipergunakan sejak 30 Nopember 1925.


Rumah Makan Pepes Jambal Walahar Bp. H. Dirja.
Sebrang Bendungan. Desa Walahar Kecamatan Klari.
Karawang Timur.
Telpon (0267) - 435032.
HP: 081314372848.



Bendung Walahar anno 1925
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

Pas2an selebar mobil kecil
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

Lorong jembatan Bendung Walahar
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

Warung H Dirja persis dimuka lorong jemb
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
  

Rumah Makan Pepes Jambal H Dirja
  

Tidak ada komentar: