Rabu, 28 November 2012

Congo diatas Bandung.




Saat keluar dari tempat parkir Boemi Joglo, Nuke bilang -
Pap kita jangan menuju keluar, kearah dalam dulu, kabarnya
ada resto besar didalam sana.
Maka begitu keluar dari tempat parkir, tidak belok kekanan
tapi kearah kiri.

Ternyata hanya sekitar duaratus meter kemudian, tampak
bangunan megah didepan, sampai2 kami bingung juga koq
ada resto begini keren didalam kampung.
Terpampang besar nama-nya yang juga bikin kami ber-tanya2,
Congo - wah artinya apa nih, punya orang Africa kali.

Tadinya saya tidak mau mampir, kan baru saja makan, tapi
rasa penasaran menyiksa, apalagi saat itu mulai temaram -
lampu2 restoran begitu atraktif mengundang, maka kami
nyelonong masuk saja dan parkir dihalaman resto yang luas.

Sebuah bangunan megah bergaya modern tampak disebelah
restoran, ternyata bangunan 3 lantai itu untuk pesta/pertemuan,
muat sampai 1000 tamu katanya.
Didepannya ada sebuah mesin yang bentuknya aneh, rupanya
mesin pemotong kayu jaman kuda gigit besi.
Pemilik tempat mungkin awalnya pengusaha pemotongan kayu,
maka bukan saja mesin antik itu dipajang juga beberapa karya
kayu yang cantik dipajang di restonya.

Halaman menuju resto tiga lantai itu, dipasangi lampu2 jadi
terlihat cantik, sayang sekali perut tidak memungkinkan untuk
di refill - yah nanti deh kami kembali.



dalam kampung ada resto keren gini
 1 Komentar 
gedung untuk pesta, muat 1000 orang
  
mesin pemotong kayu kuno
  
komplek Congo
  
hiasan kayu didinding resto
  
teras dilantai dua
  
ruang makan utama/lantai tiga
  
halaman resto
  
tampak depan resto
  

Tidak ada komentar: