Selasa, 27 November 2012

Berbagai Gua unik di China



May 7, '05 12:23 AM
untuk kontak

Cerita Perjalanan - Menelusuri Aneka Lorong Bawah Tanah ,
bagian kedua : Berbagai Gua unik di China
(bagian pertama : Benteng Wihelmina)
China mempunyai banyak gua alam yang menarik dikunjungi karena biasanya
didalamnya ada stalaktit/stalakmit yang tidak saja indah, juga bentuknya yang
beraneka ragam itu bisa mirip dengan orang/binatang dll.
Selain itu dibeberapa gua ada sungai atau danau bawah tanah yang menambah
serunya perjalanan menelusuri gua tersebut .

Sewaktu  mengunjungi kota Guilin China, seperti lazimnya tour ke Guilin selain
cruise disungai Li, kami diajak memasuki sebuah gua yang ada didalam sebuah
bukit besar.
Gua ini walau tidak terlalu besar/panjang tapi unik karena penuh sesak dengan
begitu banyaknya stalaktit yang indah-indah, tehnik penyinaran yang pandai
dengan memakai begitu banyak lampu warna warni menambah indahnya
pemandangan aneka tiang2 kapur yang beraneka bentuk dan ukuran itu.
Tapi gua ini tidak terlalu menantang karena perjalanan menelusurinya tidak
terlalu lama dan kita hanya melihat-lihat aneka stalaktit saja.

Sedangkan memasuki gua di Alu Cave - Kunming sungguh mendebarkan,
gua itu panjang sekali - sambung menyambung sampai menembus perut dari
tiga buah gunung !.
Saat mau memasuki awal gua sudah terasa mencekam karena diberitahu
bahwa selain kita akan berjalan kaki cukup lama karena gua itu panjang,
juga kita harus terus maju dan tidak bisa jalan kembali - ternyata antara lain
karena harus nyebrang jurang naik cable car.
Cable car nya juga asal jadi aja, model becak dengan pijakan kaki hanya
pada sebatang tiang besi, adik saya yang takut ketinggian untung masih
bisa dibujuk naik - kan tidak ada jalan kembali.
Terpaksa dengan menutup rapat-rapat matanya, akhirnya dengan pucat pasi
dia sampai juga disebrang jurang dan kemudian kami kembali memasuki
awal gua berikutnya.
Didalam salah satu gua Alu Cave yang paling panjang, kami melihat
ada sebuah danau kecil, kami menuruni tangga sampai ketepian danau 
dan naik perahu yang disediakan, lalu perahu didayung keliling danau -
dibeberapa tempat yang atapnya rendah disana sini tampak stalaktit
dan stalakmit bersatu seakan menopang atap gua itu - perahu dikayuh
pelan-pelan diantaranya.
Memang seru sekali, cuma tentu kami tidak ingin berlama-lama disana,
bayangkan siapa sih yang betah berlama-lama berada diatas air yang
terletak didalam perut sebuah gunung entah dikedalaman berapa ratus meter,
sedangkan pintu masuk/keluar gua entah disebelah mana adanya.
Sempat saya merasa kasihan dengan petugas perahu yang sehari-harian
berada didalam gua melayani turis yang mau naik perahu itu.

Gua lainnya di KunMing yaitu JiuXiang Cave, sangat unik karena
berbeda dengan kebanyakan gua yang jadi keropos/berlubang
akibat kikisan air hujan yang menembus gunung, maka JiuXiang
cave ini terbentuk akibat gerusan air sebuah sungai yang menembus
masuk perut gunung selama ribuan tahun, sehingga sekarang terbentuk
sebuah ngarai yang dalam dan panjang menembus masuk gunung itu,
yang kemudian akan keluar di bagian lain dari gunung tersebut.
Kami menapaki sebuah jalan yang dibuat dengan memapas tebing/dinding
gua itu, air sungai tampak mengalir deras jauh dibawah tebing, sungguh
mengesankan kita jalan melipir lereng gua yang besar dan panjang dengan
suara air sungai terdengar gemuruh jauh didasar ngarai.
Setelah berjalan 300 meter sampai di satu ruangan yang luas sekali :
The Lion Hall - luasnya 15.000 m2
uniknya atap gua yang luas itu terdiri hanya dari satu lempeng batu yang
rata dan dalam posisi agak miring.
Saking luasnya gua itu sampai dijadikan tempat pameran -
Cave Museum of JiuXiang.
Keluar dari Lion Hall, kami boleh pilih apakah kekiri mengikuti aliran
sungai untuk masuk gua berikutnya atau kekanan naik tangga masuk ke
Cave of Celestial Beings.
Melihat tangga yang tinggi, sebagian besar teman seperjalanan menyerah
dan belok kiri, sedang saya yang didorong rasa penasaran, memilih naik
tangga yang lumayan curam itu -
ternyata di akhir tangga  ada satu hall yang juga cukup besar yang sungguh
menakjubkan karena penuh dengan aneka stalaktit yang sungguh sangat
indah-indah, pantas tempat itu dinamai The Goddess Palace.
Saya bisa berkeliling hall itu dengan naik turun tangga yang dibuat mengelilingi
bagian dalam gua itu.
Kemudian saya memasuki gua berikut yang juga terbentuk karena gerusan
air sungai yang menembus gunung .
Didalam gua itu, yang terlihat jauh lebih besar dan luas dari Lion Hall ada
banyak  keajaiban alam , mula2 kami menemui Twin Falls yang lumayan
tingginya - 30 meter, memang aneh juga didalam gua ada falls setinggi itu.
Lalu The Linyin Village- sebuah hall yang luas sekali seakan-akan
berada di Mall Taman Anggrek - kami baca dari brosur yang dibagikan
bahwa pernah dilangsungkan sebuah konser didalamnya, lalu ada
The Fairy Paddy Fields - sungguh mirip dengan petak2 sawah
bertingkat yang sering kita lihat di pegunungan - sedangkan ini berada
didalam gua.
Dan berbagai stalaktit yang besar2 dan indah2.
Akhirnya sampailah kami di akhir gua yang buntu, didepan kami tampak
tangga menjulang tinggi dan panjang, kabarnya anak tangganya sampai
300-an buah.Seperti diduga semula, langsung sebagian besar teman
seperjalanan memilih naik tandu yang sudah menunggu,
tapi saya dan Nuke memilih untuk jajal dengkul dan nafas - jalan kaki saja.
Akhirnya setelah berkali-kali mogok, sekitar 20-25 menit barulah
kami sampai diakhir anak tangga dan bisa tembus keudara segar.
Ternyata sekarang sudah berada disatu puncak gunung, setelah istirahat
sejenak dan segar lagi kami naik cable car menuju Entrance dari JiuXiang Cave.
Naik cable car sejauh 476 meter juga butuh keberanian dan kehati-hatian,
karena kayak naik becak terbuka, sekursi berdua, tanpa atap dan kaki hanya
berpijak pada sepotong pipa besi.
Sebelum naik becak terbang selama 9 menit itu kami dipesan agar jangan
sampai menjatuhkan barang-barang berharga seperti kamera karena akan
sulit diambil karena dibawah kaki kami itu lembah dan hutan.

bersambung minggu depan,
part 3 : Glow Worm Cave - NZ.

Tidak ada komentar: