Senin kemarin teman saya Dr.Julius menilpon, habis beli buku bagus
katanya, berjudul : Drg. Oei Hong Kian - Dokter Gigi Soekarno, Peranakan yang Hidup dalam Tiga Budaya. Dr.Julius ke Gramedia setelah membaca berita cetak ulang buku itu di Intisari, dan buru-buru beli karena "diancam" Intisari - ada tulisan: "persediaan terbatas". Pada 8 Maret 2001saya telah membeli buku itu dan begitu membaca langsung terpesona, kisah kehidupan Drg.Oei Hong Kian yang kini berusia 87 tahun ternyata begitu warna warni, seru sekali. Diterjemahkan oleh Irawati dari buku aslinya yang berbahasa Belanda, dan disunting Helen Ishwara dengan begitu bagusnya, ceritanya menjadi begitu mengalir - enak sekali dibaca. Ceritanya sungguh menarik bukan saja menceritakan asal usul kakek buyutnya yang datang dari mainland China ke Indonesia, juga tentang kehidupannya dalam budaya Cina, Jawa dan Belanda. Semua diceritakan dengan runtut dan seru, dan hebatnya lagi data- datanya lengkap, suatu hal yang menambah asyik membacanya. Perjalanan hidupnya tidak selalu mulus, kisahnya berupaya membeli mobil yang dimasa lampau sangat sulit, mengundang senyum geli karena penjual yang sombong dibuatnya keok, jadilah mobil Austin A40 mengisi garasinya. Sayangnya keceria-an perjalanan menyetir ke Jawa Tengah sekeluarga mempergunakan mobil yang dengan susah payah diperolehnya itu, berakhir tragis karena menabrak penyebrang jalan sampai meninggal. Ada ceritanya tentang Mayor Jenderal S.Parman yang dua hari sebelum diculik masih dirawat gigi olehnya, juga saat merawat gigi Bung Karno di tahun-tahun terakhir kehidupannya. Selesai membaca saya berupaya kontak beliau, dan berhasil mendapatkan alamat e-mailnya, ternyata menetap di Amsterdam. Setelah sekian lama kontak, saat beliau berkunjung ke Jakarta saya ajak kerumah orang tua saya di Tangerang untuk mencoba memakai pakaian pengantin ChiouThau yang diceritakannya dalam bukunya itu. Setiap kali berkunjung ke Indonesia kami bertemu lagi, suatu waktu kami ke Rengasdengklok, memang tidak melewatkan menikmati Serabi Hijau Daun Suji "Hidup baru" yang terkenal itu. Tapi tujuan utama kesana adalah melihat Monumen Perjuangan Rengasdengklok dan Rumah tempat dulu Bung Karno diinapkan saat diculik di tahun 1945. Tentu Drg.Oei Hong Kian senang sekali bisa menelusuri sejarah yang berkaitan dengan orang besar yang dulu dirawat gigi olehnya. Pada kesempatan lain, kami berkunjung ke La Cuesta Encantada- rumah kediaman pak Bondan Winarno di Sentul City. http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/09/07/01194894/bukit.yang.memesona Beberapa bulan lalu saat bertemu lagi di Jakarta, drg.Oei cerita bahwa bukunya kini sedang dipersiapkan terbit dalam bahasa Inggris di Singapura. Di Majalah Intisari terbitan September 2008, memang disebutkan bahwa persediaan-nya terbatas. Buku setebal 260 halaman itu dijual seharga Rp. 35.000,- sungguh murah untuk sebuah buku yang begitu bagus. |
Selasa, 27 November 2012
Cetak-Ulang-buku-Drg.Oei-Hong-Kian-Dokter-Gigi-Soekarno-Peranakan-yang-Hidup-dalam-Tiga-Budaya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Saya telah mempunyai buku ini sejak April 2001, melengkapi lemari buku saya.
Buku yang sungguh amat menarik untuk dibaca. Saya larut dalam kehidupan 3 jaman yang dialami oleh beliau.
Buku ini layak di koleksi. Rekomen untuk dibaca!
Posting Komentar