Selasa, 27 November 2012

Cetak-Ulang-buku-Drg.Oei-Hong-Kian-Dokter-Gigi-Soekarno-Peranakan-yang-Hidup-dalam-Tiga-Budaya.


Senin kemarin teman saya Dr.Julius menilpon, habis beli buku bagus
katanya, berjudul : Drg. Oei Hong Kian - Dokter Gigi Soekarno,
Peranakan yang Hidup dalam Tiga Budaya.
Dr.Julius ke Gramedia setelah membaca berita cetak ulang buku itu
di Intisari, dan buru-buru beli karena "diancam" Intisari - ada tulisan:
"persediaan terbatas".

Pada 8 Maret 2001saya telah membeli buku itu dan begitu membaca
langsung terpesona, kisah kehidupan Drg.Oei Hong Kian yang kini
berusia 87 tahun ternyata begitu warna warni, seru sekali.
Diterjemahkan oleh Irawati dari buku aslinya yang berbahasa Belanda,
dan disunting Helen Ishwara dengan begitu bagusnya, ceritanya
menjadi begitu mengalir - enak sekali dibaca.

Ceritanya sungguh menarik bukan saja menceritakan asal usul
kakek buyutnya yang datang dari mainland China ke Indonesia,
juga tentang kehidupannya dalam budaya Cina, Jawa dan Belanda.
Semua diceritakan dengan runtut dan seru, dan hebatnya lagi data-
datanya lengkap, suatu hal yang menambah asyik membacanya.

Perjalanan hidupnya tidak selalu mulus, kisahnya berupaya
membeli mobil yang dimasa lampau sangat sulit, mengundang
senyum geli karena penjual yang sombong dibuatnya keok,
jadilah mobil Austin A40 mengisi garasinya.
Sayangnya keceria-an perjalanan menyetir ke Jawa Tengah
sekeluarga mempergunakan mobil yang dengan susah payah
diperolehnya itu, berakhir tragis karena menabrak penyebrang
jalan sampai meninggal.

Ada ceritanya tentang Mayor Jenderal S.Parman yang dua hari
sebelum diculik masih dirawat gigi olehnya, juga saat merawat
gigi Bung Karno di tahun-tahun terakhir kehidupannya.

Selesai membaca saya berupaya kontak beliau, dan berhasil
mendapatkan alamat e-mailnya, ternyata menetap di Amsterdam.
Setelah sekian lama kontak, saat beliau berkunjung ke Jakarta
saya ajak kerumah orang tua saya di Tangerang untuk mencoba
memakai pakaian pengantin ChiouThau yang diceritakannya
dalam bukunya itu.

Setiap kali berkunjung ke Indonesia kami bertemu lagi, suatu
waktu kami ke Rengasdengklok, memang tidak melewatkan
menikmati Serabi Hijau Daun Suji "Hidup baru" yang terkenal itu.
Tapi tujuan utama kesana adalah melihat Monumen Perjuangan
Rengasdengklok dan Rumah tempat dulu Bung Karno diinapkan
saat diculik di tahun 1945.
Tentu Drg.Oei Hong Kian senang sekali bisa menelusuri sejarah
yang berkaitan dengan orang besar yang dulu dirawat gigi olehnya.

Pada kesempatan lain, kami berkunjung ke La Cuesta Encantada-
rumah kediaman pak Bondan Winarno di Sentul City.
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/09/07/01194894/bukit.yang.memesona

Beberapa bulan lalu saat bertemu lagi di Jakarta, drg.Oei cerita
bahwa bukunya kini sedang dipersiapkan terbit dalam bahasa
Inggris di Singapura.

Di Majalah Intisari terbitan September 2008, memang disebutkan
bahwa persediaan-nya terbatas.
Buku setebal 260 halaman itu dijual seharga Rp. 35.000,-
sungguh murah untuk sebuah buku yang begitu bagus.


Drg.Oei Hong Kian dalam pakaian ChiouThau
 Komentar 

Drg.Oei di kelenteng BoenTekBio Tangerang
  

Tangerang tahun 2002
 1 Komentar 

Sentul City
 Komentar 

Teras La Cuesta Encantada bersama pak Bondan
 Komentar 

ngobrol dg bu Yvonne
  

teras depan La Cuesta Encantada
  

pak Bondan dg tamu2nya
  

makan siang bareng Wasis dkk
  

ngobrol di la Cuesta Encantada
 

1 komentar:

Rose Chan mengatakan...

Saya telah mempunyai buku ini sejak April 2001, melengkapi lemari buku saya.
Buku yang sungguh amat menarik untuk dibaca. Saya larut dalam kehidupan 3 jaman yang dialami oleh beliau.
Buku ini layak di koleksi. Rekomen untuk dibaca!