Rabu, 28 November 2012

A graveyard with not a tombstone standing - Nagasaki Japan

Minggu siang, 30 Maret 2008, bus kami meninggalkan
Dazaifu Tenmangu/Fukuoka, menuju kota Nagasaki.

Perjalanan melalui highway yang mulus sekali, dalam
cuaca yang terus hujan gerimis. Karena semalam cuma
tidur asalan di pesawat - kami jatuh terlelap.
Mendadak kami semua terbangun karena bus di rem
mendadak dan terasa ada benturan pula.
Astaga! bus kami menyundul pantat sebuah sedan,
sehingga plastik penutup lampu remnya pecah.
Sedan itu rupanya menyusul bus kami dan entah
kenapa secara mendadak mengurangi kecepatannya.

Tak lama kedua kendaraan menepi di safety area yang
terdapat sebuah pesawat tilpon darurat.
Kedua sopir turun, wah - bakal tonjok2-an nih, pikir kami.
Eh, malah setelah omong2 sebentar dibawah hujan
gerimis, saat sopir kami menilpon pakai pesawat tilpon
darurat, "musuhnya" justru memayungi-nya.

Sekitar 20 menit, datanglah petugas "Jasa Marga" yang
langsung sibuk pasang rambu2 dan me-lambai2kan
bendera.
Datang pula sebuah mobil polisi, tiga petugas turun,
berpakaian putih2 dengan pakai helm putih pula,
penampilannya lebih mirip insinyur proyek.
Mereka langsung sibuk, beraneka formulir dikeluarkan
dan mewawancara kedua sopir, seorang malah naik
kedalam bus menggambar posisi kursi dan mencatat
nama2 orang yang duduk di kursi tersebut !!
Semua ditanya apakah ada luka atau keluhan, dijawab
tidak ada, kabarnya kalau ada luka maka sopir yang
bersalah harus ganti rugi.

Sudah lebih dari satu jam tidak beres2 juga, maka kami
mengeluh karena bukan saja rencana kami berantakan
juga kami sudah perlu mampir ke toilet.
Semua tampak senang saat bus kini berjalan lagi dan
menuju kantor polisi diluar jalan tol yang ada fasilitas toilet
Tapi koq kedua sopir masuk ke mobil polisi dan dibawa
pergi, rupanya mereka menuju lokasi kejadian karena
sopir sedan mengaku tadi dia selip.
Akhirnya semua keribetan ini beres setelah menghabiskan
waktu dua jam !, kacau dah rencana perjalanan kami.
Ada yang ngedumel, lihat gini mending urusan di Indonesia
juga - yang beginian mah paling 10 menit-an udah beres.

Untunglah, menjelang sore saat kami tiba di tujuan hari itu
yaitu Museum Peringatan Bom Atom, masih belum tutup.

Postdam Ultimatum - 26 Juli 1945:
setelah bombardemen intensif selama enam bulan atas
67 kota di Jepang, maka Sekutu mengultimatum Jepang
agar menyerah, kalau tidak akan dilakukan serangan
yang lebih dahsyat.
Ternyata ditolak, maka Presiden Harry S.Truman secara
rahasia menyetujui dijatuhkannya bom atom, tujuannya
adalah mempercepat perang usai.

Dua bom atom dipersiapkan, sasaran dipilih antara Kyoto -
Hiroshima - Yokohama - depot senjata di Kokura - Nagasaki.
Dipilih kota-kota besar, agar kerusakannya besar sehingga
menimbulkan efek psikologis yang besar pula.
Sasaran militer dihindari karena selain kecil dan sulit dikenai,
nantinya juga efek psikologisnya kecil.

Kyoto dipilih karena pusat intelektual, Hiroshima karena
kota besar dan lokasinya dikelilingi bukit sehingga akan
didapat focusing effect yang bisa memperbesar derajat
kehancuran akibat ledakan bom atom itu.
Nagasaki merupakan kota pelabuhan utama di Jepang
Selatan, serta lokasi banyak pabrik peralatan perang.

Hiroshima kemudian dijatuhi bom atom yang pertama,
walaupun kehancuran begitu dahsyat ternyata Jepang
tidak juga menyerah, maka rencana diteruskan yaitu
menjatuhkan bom atom kedua.
Persiapan dilakukan di Tinian Island - pangkalan udara
terbesar didunia saat itu yang bisa mengakomodasi
sampai 1000 pesawat B-29.

Pesawat yang digunakan adalah B-29 Superfortress,
nick-name nya adalah "Bock's Car" yang diambil dari
nama komandan pesawat tersebut yaitu Frederick Bock.
Tapi saat penerbangan penting ini komandan adalah
Major Charles W. Sweeney.

Bom atom yang diberi nick-name "Fat Man", bentuk-nya
memang gendut (panjang 3,25 meter, diameter 1,52 m
dan berat 4,5 ton), dimuat kedalam perut "Bock's Car".
Berbeda dengan "Little Boy" yang dijatuhkan di Hiroshima,
"Fat Man" tidak berisi Uranium-235 , tapi Plutonium-239
yang kekuatannya lebih dahsyat.

Tengah malam menjelang tanggal 9 Agustus 1945,
"Bock's Car" meninggalkan landasan udara Tinian Island -
kepulauan Mariana, menuju kota Kokura, dengan Nagasaki
sebagai cadangan.
Setiba disana, sampai tiga kali memutar- kota tetap tidak
terlihat karena tertutup awan dan debu.
Karena bahan bakar menipis akibat pompa tanki cadangan
bahan bakar rusak, maka harus beralih keatas kota Nagasaki.
Kalau Nagasaki tidak juga terlihat maka "Bock's Car" harus
segera terbang menuju Okinawa, rencananya setelah
membuang "Fat Man" kelaut barulah mendarat.

Nagasaki ternyata juga tertutup awan, tapi apes-nya pada
detik-detik terakhir awan menyibak - kota kelihatan,
maka dijatuhkanlah "Fat Man".

43 detik kemudian, tepat jam 11.02, pada ketinggian 469
meter diatas tanah, "Fat Man" meledak.
Sebenarnya kekuatan Fat Man "hanyalah 21 kiloton TNT",
ini kalau dibanding dengan kekuatan bom nuklir masa kini
"Fat Man" bisa dianggap hanya mainan.
Tapi yang terjadi tetaplah malapetaka yang tidak terperikan.
Ledakan menghasilkan hempasan udara berkecepatan
1005 Km/jam yang meratakan semua bangunan.
Dalam radius 1.6 km tidak ada lagi bangunan yang masih
berdiri, semua rata dengan tanah.
Selain itu timbul panas setinggi 3900 derajat Celcius yang
menerjang sampai sejauh 3,2 kilometer ke bagian utara
kota, mengubah kota menjadi neraka.

Kerusakan yang tercatat adalah :
Areal yang menjadi rata dengan tanah 6,7 juta M2,
11.574 rumah terbakar habis, 1.326 rumah hancur total,
rusak berat 5.509.
Penduduk yang mayoritas penduduk sipil terbunuh 73.884
orang, terluka 74.909 yang sebagian besar meninggal pada
tahun berikutnya akibat efek radiasi.

Nagasaki pasca ledakan digambarkan sebagai :
"like a graveyard with not a tombstone standing".

Walau bom atom yang dijatuhkan di Nagasaki lebih kuat dari
Hiroshima, tapi korban malah lebih sedikit.
Ternyata karena seminggu sebelumnya Nagasaki mendapat
serangan dengan bom konvensional, sehingga sebagian
penduduk sudah sempat mengungsi,
Selain itu Fat Man dijatuhkan meleset tiga kilometer -
jatuhnya di Urakami Valley, akibatnya posisi sebagian besar
kota terlindungi oleh pebukitan.

Kami memasuki Nagasaki Atomic Bomb Museum yang
dibuka April 1996, yang memamerkan antara lain berbagai
barang bukti kehancuran akibat ledakan bom atom itu.
Antara lain botol yang meleleh dan sebuah topi baja berisi
tulang kepala melekat dibagian dalamnya.
Sayang sekali tidak diperbolehkan membuat foto didalamnya.

Sore hari itu saya menyempatkan memasuki Hypocenter
Park yang letaknya berdampingan dengan Museum.
Untuk itu saya harus menuruni tangga, menyebrangi sungai
kecil dan sampai disebuah lapangan yang rapih dipasangi
con-block, sekeliling tampak pohon dan ada patung yang
menggambarkan wanita sedang memeluk anak kecil dan
ada tulisan 1945 8.9 11.02.

Saat itu sepi sekali, saya segera mencari Hypocenter - titik
dimana "Fat Man" meledak, ditandai berupa Black Stone
Monolith setinggi sekitar sepuluh meter.
Di hypocenter inilah kehancuran paling hebat, disini terdapat
tumpukan sisa puing gedung.
Untuk memperlihatkan begitu hebatnya kehancuran itu,
satu petak tanah disitu dipertahankan - ditutup kaca bening.
Dalam suasana menjelang sore dan sepi, melihat bukti nyata
kehancuran yang begitu dahsyat membuat bulu roma berdiri.

Akhirnya kami mengunjungi Peace Park, dulunya disitu
lokasi penjara, yang hancur lebur bersama penghuninya.
Kini terdapat Nagasaki Peace Statue, patung besar itu
menggambarkan seorang laki-laki dengan tangan kanan
menunjuk keatas - mengingatkan ancaman datangnya
bom nuklir dan tangan kiri kesamping - simbol perdamaian.
Disana juga ada berbagai patung perdamaian sumbangan
dari beberapa negara.

Kini tentu orang yang selamat dari ledakan bom atom
telah menjadi tua, kenangan mereka telah memudar
seakan menjadi kabut dari sejarah.
Persoalannya adalah bagaimana menginformasikan
orang muda akan kekejaman perang, ancaman perang nuklir,
dan pentingnya perdamaian.

Penduduk Nagasaki berdoa agar pengalaman memilukan
mereka janganlah sampai terulang lagi dimuka bumi ini.
Juga mereka merasa punya tugas untuk memastikan agar
kejadian ini tidak dilupakan dunia dan harus disampaikan
kepada generasi berikut.


lampu belakang pecah
  

sopir bus sedang nilpon
  

Museum Atomic Bomb Nagasaki
  

bangunan utama museum atomic bomb
  

kubah museum atomic bomb
  

patung dihalaman museum
  

patung dihalaman museum
  

memasuki museum
  

didalam museum
  

petunjuk arah didekat hypocenter
  

jalan dekat hypocenter
  

sakura dekat hypocenter
  

jalan menuju hypocenter park dibawah bukit
  

sungai dekat hypocenter
  

menuju hypocenter
  

areal taman hypocenter
  

taman hypocenter
  

patung wanita di taman hypocenter
  

taman hypocenter
  

tugu hypocenter dikejauhan
  

taman hypocenter
  

patung wanita membawa anak
  

tugu hypocenter dan sisa katedral
  

monumen hypocenter
  

tugu hypocenter
  

inilah titik ledakan Fat Man
  

plakat Urakami katedral di Hypocenter
  

sisa katedral Urakami
  

di areal hypocenter
  

hypocenter pasca ledakan
  

kerusakan di Hypocenter
  

hypocenter setelah ledakan
  

Ground Level di Hypocenter
  

Ground Level - bisa dilihat sisa kerusakan
  

Ground level-sepetak hypocenter yang disisakan
  

Ground level sekarang-sepetak hypocenter yg disisakan
  

Ground level -inilah akibat ledakan FatMan
  

reruntuhan di Ground Level hypocenter
  

petunjuk arah
  

patung perdamaian
  

tangan keatas peringatan bom nuklir
  

Peace Park
  

diareal Peace Park banyak patung
  

Peace park
  

Peace Park
  

didalam Peace park
  

air mancur di Peace Park
  

didalam Peace Park
 1 Komentar 

tugu didalam Peace Park
  

Tidak ada komentar: