Kalau kita membuka situs/web Pemerintah Kota Tangerang :
http://www.tangerangkota.go.id/view.php?mode=13&sort_no=1
dapat dibaca tentang obyek wisata religius di Kota Tangerang
yaitu Mesjid Pintu Seribu, sebagai berikut:
Kota Tangerang juga menyimpan sebuah misteri.
Salah satu misteri tersebut adalah Masjid Pintu Seribu Nurul Yakin di
Kampung Bayur Kelurahan Periuk Kecamatan Periuk Kota Tangerang.
Masjid ini memiliki daya tarik tersendiri sebagai objek wisata religius
karena keunikan arsitektur bangunan dan cerita yang terkandung di
dalamnya. Masjid ini mempunyai banyak sekali pintu.
Orang yang masuk ke mesjid akan sulit keluar melalui pintu yang sama.
Menurut cerita para orang tua dan sesepuh, mesjid tersebut dibangun oleh
para wali sebagai tempat dakwah sekaligus tempat persembunyian dari
gangguan penentang syiar Islam.
Mesjid yang dibangun tahun 1978 ini, walau lokasinya hanya berjarak
beberapa kilometer saja dari pagar Bandara International Soekarno-Hatta,
tapi karena lokasinya yang "ngumpet" didalam kampung, maka baru
belakangan inilah mulai dikunjungi sejak jalan raya kearah sana dibuat.
Tapi anggota Komunitas Jalansutra telah tiga kali berkunjung kesana,
dan ada beberapa tulisan anggota Jalansutra tentang Mesjid unik ini,
antara lain:
http://www.indonesiamedia.com/2004/10/early/budaya/budaya-1004-mesjid.htm
http://www.sinarharapan.co.id/feature/wisata/2004/0226/wis01.html
Malah JSers Lenita Sulthani dari Reuters Indonesia, juga telah masuk
kesana - hasil liputannya telah mendapat pujian dari kantor pusatnya.
Hari Selasa, 18 September 2007 dalam acara Wisata Kuliner edisi
Ramadhan, Trans TV menayangkan kunjungan ke Mesjid ini.
Seperti halnya kunjungan pak Bondan Winarno beberapa tahun lalu
kesana, kali inipun H.Karim yang biasa dipanggil Engkong Karim
menjadi penunjuk jalan - maklum begitu banyaknya pintu dan lorong
bak labyrinth bisa membuat orang tersesat didalamnya.
Selesai kunjungan ke Mesjid Pintu Seribu, Wisata Kuliner berlanjut
ke Saung Kemalasari, dimana sudah menunggu Dr.Benyamin.
Kali ini Dr. Ben bersama pak Bondan membuat menu masakan
khas Banten yaitu Rabek.
Dr. Ben yang dikatakan pak Bondan kalau "dokter-nya hanya sebagai
hobby, sedangkan profesinya adalah Mancing dan Masak", memang
bukan saja Maestro dalam soal memancing di laut dalam, ternyata
memang piawai dalam masak memasak khususnya masakan Banten.
Rabek yang juga makanan favoritnya Prof.Dorodjatun Kuntjorojakti,
harus memakai daging kambing, bukan Rabek kalau pakai daging lain,
Rapi namanya kalau pakai daging sapi - gurau pak Bondan.
Tayangan ditutup dengan buka puasa menikmati masakan Rabek
buatan Dr.Ben itu yang di apresiasi "Maknyuss" oleh pak Bondan.
http://www.tangerangkota.go.id/view.php?mode=13&sort_no=1
dapat dibaca tentang obyek wisata religius di Kota Tangerang
yaitu Mesjid Pintu Seribu, sebagai berikut:
Kota Tangerang juga menyimpan sebuah misteri.
Salah satu misteri tersebut adalah Masjid Pintu Seribu Nurul Yakin di
Kampung Bayur Kelurahan Periuk Kecamatan Periuk Kota Tangerang.
Masjid ini memiliki daya tarik tersendiri sebagai objek wisata religius
karena keunikan arsitektur bangunan dan cerita yang terkandung di
dalamnya. Masjid ini mempunyai banyak sekali pintu.
Orang yang masuk ke mesjid akan sulit keluar melalui pintu yang sama.
Menurut cerita para orang tua dan sesepuh, mesjid tersebut dibangun oleh
para wali sebagai tempat dakwah sekaligus tempat persembunyian dari
gangguan penentang syiar Islam.
Mesjid yang dibangun tahun 1978 ini, walau lokasinya hanya berjarak
beberapa kilometer saja dari pagar Bandara International Soekarno-Hatta,
tapi karena lokasinya yang "ngumpet" didalam kampung, maka baru
belakangan inilah mulai dikunjungi sejak jalan raya kearah sana dibuat.
Tapi anggota Komunitas Jalansutra telah tiga kali berkunjung kesana,
dan ada beberapa tulisan anggota Jalansutra tentang Mesjid unik ini,
antara lain:
http://www.indonesiamedia.com/2004/10/early/budaya/budaya-1004-mesjid.htm
http://www.sinarharapan.co.id/feature/wisata/2004/0226/wis01.html
Malah JSers Lenita Sulthani dari Reuters Indonesia, juga telah masuk
kesana - hasil liputannya telah mendapat pujian dari kantor pusatnya.
Hari Selasa, 18 September 2007 dalam acara Wisata Kuliner edisi
Ramadhan, Trans TV menayangkan kunjungan ke Mesjid ini.
Seperti halnya kunjungan pak Bondan Winarno beberapa tahun lalu
kesana, kali inipun H.Karim yang biasa dipanggil Engkong Karim
menjadi penunjuk jalan - maklum begitu banyaknya pintu dan lorong
bak labyrinth bisa membuat orang tersesat didalamnya.
Selesai kunjungan ke Mesjid Pintu Seribu, Wisata Kuliner berlanjut
ke Saung Kemalasari, dimana sudah menunggu Dr.Benyamin.
Kali ini Dr. Ben bersama pak Bondan membuat menu masakan
khas Banten yaitu Rabek.
Dr. Ben yang dikatakan pak Bondan kalau "dokter-nya hanya sebagai
hobby, sedangkan profesinya adalah Mancing dan Masak", memang
bukan saja Maestro dalam soal memancing di laut dalam, ternyata
memang piawai dalam masak memasak khususnya masakan Banten.
Rabek yang juga makanan favoritnya Prof.Dorodjatun Kuntjorojakti,
harus memakai daging kambing, bukan Rabek kalau pakai daging lain,
Rapi namanya kalau pakai daging sapi - gurau pak Bondan.
Tayangan ditutup dengan buka puasa menikmati masakan Rabek
buatan Dr.Ben itu yang di apresiasi "Maknyuss" oleh pak Bondan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar