Sumur Jolotundo - Dieng | untuk semuanya |
Sumur Jolotundo - Dieng Jawa Tengah.
Desember 1974 : Saat berada di dataran tinggi Dieng, setelah mengunjungi banyak tempat eksotis seperti Kawah Sileri - Gua Semar - Telaga Pengilon - Kawah Sikidang - sopir yang membawa kami memberhentikan kendaraan dikaki sebuah bukit. Rupanya guide lokal yang menyuruhnya berhenti - ayo kita turun lihat Sumur Jolotundo, katanya. Dia bercerita bahwa Sumur Jolotundo ini adalah tempat pertapaan Nagagini. Kami lalu mendaki bukit yang tidak terlalu tinggi, dan saat mencapai puncak bukit - ternyata hanya ada tanah selebar sekitar dua meter saja lalu sudah ada pinggiran dari sebuah kawah mati yang dalam sekali. Kawah itu memang mirip sekali sumur raksasa, diameternya cukup jauh, dan airnya yang kehijauan tampak jauh dibawah. Kami tentu sangat hati2 - tidak berani terlalu dekat dengan pinggiran lubang yang dindingnya nyaris tegak lurus itu. Lalu si guide menunjuk kearah air dibawah - lihat itu jenazah orang Perancis yang terjatuh dua bulan yang lalu. Haaah !!?? Rupanya orang malang itu mencoba melempar batu ke seberang kawah - dia tidak hati-hati dan terpeleset masuk kedalam sumur . Lho, kenapa engga diangkat ? Mana bisa pak - dalam sekali, tidak ada alat yang memadai. Abis gimana ? Yah sering kayak gini pak, tiap tahun pasti minta korban, malah sesekali anak penggembala yang jatuh. Biasanya dibiarin aja karena nanti juga akan hancur sendiri dan menghilang tenggelam kedalam air. Jenasah pria Perancis itu, dalam posisi tertelungkup, pakai jeans, kepalanya agak masuk kedalam air sehingga yang tampak jelas adalah punggung dan bokong sampai pahanya.. Walau agak tertutup rontokan dedaunan - tetap cukup jelas. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar