Selasa, 27 November 2012

Sampai-tua-pun-dikejar-terus




Jul 23, '08 3:15 PM




Kompas Rabu 23 Juli 2008, dihalaman muka ada berita besar yaitu
tertangkapnya Radovan Karadzic, buronan kakap yang diburu
dunia karena kejahatannya atas kemanusiaan.
Diperlukan waktu 13 tahun sampai tertangkapnya di Beograd, kini
akan dihadapkan kemuka Pengadilan Penjahat Perang di DenHaag
untuk mempertanggungjawabkan pembantaian puluhan ribu orang
saat perang Bosnia-Herzegovina 1992 - 1995.
Fotonya di Kompas itu jelas sudah berbeda sekali dengan saat
dia masih sangat berkuasa, kini kurus tua, berewokan putih.

Oktober 2006, saya sempat berada di Beograd, disana memang
masih terlihat sedikit puing sisa-sisa perang itu, beberapa gedung
milik militer terlihat hancur lebur karena di rudal pesawat NATO,
termasuk Kedutaan Besar China yang kesalahan tembak.
Gedung2 itu rupanya sengaja tidak diperbaiki, mungkin untuk
memperlihatkan kepada dunia dampak tindakan NATO.
Pemboman oleh NATO itu dalam upaya menekan fihak Serbia,
dan memang berhasil - Serbia menarik pasukannya dari Bosnia.

Hanya beberapa gedung hancur itu tentu tidak bisa menutupi
keanggunan kota Beograd yang cantik, gedung2 antik di pusat
kotanya begitu terawat apik.
Kami sempat berjalan-jalan sore di pusat kota, dan juga mampir
ke makam Josef Broz Tito, bapak bangsa Jugoslavia.

Tapi saat kami memasuki kota Sarajevo, barulah terlihat nyata
betapa hebat dan kejamnya perang saudara waktu itu.
Kota kuno yang berada didalam lembah ini di blokade dan di
bombardir habis2an hampir setiap hari antara tahun 1992 -1995.
Pasukan Serbia-Bosnia pimpinan General Ratko Mladic bisa
leluasa membokade dan menembaki bangunan dan apapun
yang bergerak didalam kota Sarajevo karena menguasai
lereng pegunungan yang melingkari kota.

Malam hari saat kami tiba di Hotel Holiday-Inn tempat kami
menginap, melihat sekeliling terasa ngeri, sebab boleh dikata
hanya hotel itu yang utuh, gedung lainnya kalau tidak terbakar,
pastilah penuh dihiasi lubang2 bekas peluru.
Holiday-Inn selamat karena saat itu menjadi tempat menginap
para wartawan dari seluruh dunia yang meliput perang Bosnia.

Hebatnya walau di blokade sekian lama, kota Sarajevo tidak
jatuh ke tangan musuh, antara lain karena para pejuang Bosnia
membuat tunnel rahasia, terowongan bawah tanah sepanjang
800 meter inilah yang menjadi urat nadi Sarajevo.
Saya sempat memasuki sedikit awal tunnel itu, yang kini
sebagian besar sudah runtuh.
Bahan makanan, obat2an, senjata dan peluru secara rahasia
dialirkan lewat sana, walau kota boleh dikata hancur lebur tapi
perlawanan jalan terus sampai akhirnya bombardemen NATO
atas Beograd itulah memaksa Serbia undur dari Sarajevo.

Radovan Karadzic sudah masuk bubu, tapi General Ratko Mladic,
komandan pasukan yang memblokade Sarajevo, masih bebas.
Saat blokade itu dialah yang dengan kejamnya memerintahkan :
'Shoot at slow intervals until I order you to stop.
Shell them until they can't sleep,
don't stop until they are on the edge of madness'.

Waktu masih panjang, kita lihat penjahat perang di Kamboja -
biar sekian lama mereka sembunyi tapi keadilan rupanya
tetap ada dan jalan terus - mereka terus dikejar sampai tua ! -
terbukti sudah jadi kakek-nenek justru mereka tertangkap.


gedung militer di Beograd dihantam rudal Nato
  

hancur dirudal pesawat NATO
  

Kedubes China di Beograd yang salah sasaran
  

makam Josef Broz Tito di Beograd
  

pusat kota Beograd
  

gedung kuno yg cantik di Beograd
 1 Komentar 

alam Bosnia yang asri
  

Old Town Sarajevo - Bosnia
  

tram di Sarajevo
  

mesjid sumbangan Indonesia di Sarajevo
  

tembok penuh siraman peluru
  

hancur lebur
  

hiasan siraman peluru
 Komentar 

pengepungan kota Sarajevo oleh Ratko Mladic
 Komentar 

Tunnel of Hope mengarah ke kota Sarajevo dikejauhan
  

didalam Tunnel of Hope - Sarajevo
 Komentar 

Tidak ada komentar: