Selasa, 27 November 2012

Mount Fuji yang kali ini tidak sembunyi lagi.



Mar 9, '09 11:44 PM



Sabtu pagi 5 April 2008, kami meninggalkan kota Matsumoto yang
berada di sentral pulau Honshu, menuju Mount Fuji untuk nantinya
bermalam di Kawaguchi, yang terletak dikaki gunung tersebut.
Bus berjalan mengarah ke timur diatas highway yang super mulus,
memang asyik tapi ternyata pemandangan monoton membosankan,
akibatnya bikin kantuk menyerang.

Untunglah Elly Takura local guide kami, perempuan Medan yang
bersuamikan orang Jepang ini suka bercerita yang seru-lucu.
Dia bilang, tadi malam lihat kan di hotel kita ada pesta perkawinan.
Orang Jepang kalau kawin, ngundang tamunya fokus banget katanya,
tergantung siapa yang dikenal pengantin tersebut, jadi kalau kenalnya
sama dia - hanya dia yang diundang, begitu pula kalau suaminya.
Dia harus menjawab undangan itu, memastikan bisa tidaknya hadir.

Saat pesta perkawinan, tentu orang yang diundang saja yang hadir.
Beda dengan kita di Indonesia kata Elly, yang datangnya suka ramean,
anak-cucu sampe suster/pembantu juga suka diajak masuk.
Angpao-nya lumayan berat, disana pasarannya sekitar 30 ribu Yen, tapi
pengantin juga membalas memberikan oleh2 bernilai kepada tamunya.

Menjelang siang, saat bus melaju di highway mendadak saya menyadari
didepan dikejauhan ada bentuk segitiga dengan warna putih diatasnya.
Astaga !! - itu Mount Fuji !!, tampak begitu jelasnya !!.Cantik banget !!.
Tampil dalam bentuk segitiganya yang perfek menawan, puncaknya di-
seliputi warna putih dari salju yang kontras sekali dengan langit biru.
Gunung ini tampak gagah dan cantik karena menjulang sendirian, tidak
ada gunung lain nempel didekatnya.
Beberapa tahun lalu saya pernah mengunjungi Mount Fuji, tapi saat itu
hanya bisa kecewa karena hujan dan kabut menutupi pandangan.
Kabarnya memang seringnya demikian, apalagi dimusim panas, jadi
sangat beruntunglah turis yang bisa mendapatkan pemandangan yang
jelas kearah gunung.

Mount Fuji adalah gunung tertinggi di Jepang, dengan tinggi 3776 meter
sebenarnya hanya menang 100 meter dari Gunung Semeru di Jawa,
tapi karena lokasinya jauh diutara pada koordinat 35° lintang utara,
maka puncaknya tertutup salju.
Stratovolkano dengan bentuk segitiganya yang perfek ini, ketenarannya
hanya tertandingi oleh Mount Vesuvius.
Dulu sering erupsi, tercatat sudah 16 kali sejak tahun 781, terakhir kali
meletus pada tahun 1707.

Setelah makan siang maka bus kami mulai mendaki gunung suci yang
bersama Mount Tate and Mount Haku, disebut "Three Holy Mountains".
Mount Fuji sendiri dikelilingi oleh tiga kota kecil antara lain Gotemba,
dan dikelilingi oleh lima danau antara lain Kawaguchi Lake.

Awalnya kami melewati hutan, yang konon dikaki gunung itu ada hutan
bernama Aokigahara, cerita dan legenda mengatakan disitulah tinggal
berbagai peri, hantu dan iblis.
Pada abad 19, keluarga miskin kerap membuang anak kecil atau
orang tua di hutan itu, dan disitu jugalah tempat bunuh diri terpopuler
kedua didunia setelah Golden Gate Bridge di San Francisco.
Sejak tahun 1950 tercatat 550 orang bunuh diri disana, terbanyak
pada tahun 2002 - ditemukan 80 tubuh tidak bernyawa.

Ternyata perjalanan kami hanya bisa sampai ke ketinggian 2020 meter,
tidak bisa terus karena jalan berikutnya masih tertutup salju.
Temperatur disana biasanya sangat dingin, pernah tercatat terendah
- 38 C dan terpanas mencapai 17,8 C pada Juli 2008.

Mount Fuji ini bukan saja menjadi tujuan turis manca negara, juga para
pendaki gunung, yang biasanya mendaki antara 1 Juli - 27 Agustus.
Saat itu suhu udara tidak lagi terlalu dingin serta berbagai fasilitas
pendakian dibuka, dan salju tidak lagi menutupi jalur pendakian.
Kebanyakan mendaki malam hari agar bisa melihat matahari terbit dari
puncak, disekeliling kawah ada delapan puncak, dan para pendaki bisa
mencapai keseluruhannya.
Tercatat sekitar 200 ribu pendaki per tahun, 30 % adalah orang asing.
Dibutuhkan sekitar 3 - 8 jam untuk mendaki, dan 3 - 5 jam untuk turun.

Setelah mengunjungi Mount Fuji, kami mengunjungi Peace Park yang
asri dan juga Gotemba Premium Outlet - sebuah kawasan pertokoan
yang luas sekali sampai nyebrang sungai segala.
Pemandangan sangat terbuka kearah Mount Fuji, dan pohon Sakura
menampilkan bunganya yang menambah cantik pemandangan.

Kami menginap di Hotel bernama Jiragon No Fuji No Yakata, yang
menyediakan Onsen juga tapi seperti biasa saya tidak punya nyali
untuk ber-Tarzan ria rame-rame itu.
Mandinya dikamar saja dah, yang closetnya punya banyak tombol,
ada setelan : water pressure, spray, bidet, warm water, warm seat,
nozzle clean, energy saver, flushing sound (volume), sampai-sampai
ada powerful deodorizer !.


Mount Fuji dilihat dari dalam bus
  

Mt Fuji dilihat dari highway
 Komentar 

hutan dikaki Mt Fuji
  

mendaki menuju Mt Fuji
  

Mt Fuji, masih ada sisa2 es ditepi jalan
  

ketinggian 2020 meter dpl
  

puncak Fuji dilihat dari 2020 meter dpl
  

ketinggian 2020 meter dpl
  

salju tebal di ketinggian 2020 meter dpl
  

mobil tidak bisa terus lebih dari 2020 mtr
  

pagoda di Peace Park
  

pagoda utama Peace Park
  

Peace Park
  

genta di Peace Park
 1 Komentar 

Peace Park - Mt Fuji dikejauhan
 Komentar 

Peace Park
  

Peace Park, Mt Fuji dikejauhan
 Komentar 

Peace Park,dg Mt Fuji dikejauhan
  

Taman di Peace Park
  

Sakura merah di Peace Park
  

Sakura merah di Peace Park
  

Sakura merah di Peace Park
  

hotel esek-esek jam2an
 Komentar 

Gotemba Premium Outlet, Sakura cantik
 Komentar 

Sakura di Gotemba Premium Outlet
  

Dinner di hotel - Kawaguchi
 Komentar 

ruang duduk2 lobby hotel di kawaguchi
 1 Komentar 

closet dg seabreg fungsi
 Komentar 

Mt Fuji dilihat dari Kawaguchi Lake
  

Danau dan Gunung yang cantik
 Komentar 

Begitu jelas, detailnya bisa tampak
 1 Komentar 

Mt Fuji dg Kawaguchi lake
  

Cantik sekali
 Komentar 

Begitu jelasnya
 Komentar 

foto bersama
 Komentar 

Tidak ada komentar: