Selasa, 27 November 2012

DIAM





Di suatu padepokan di Tiongkok pernah hidup seorang Guru
yang sangat dihormati karena tegas & jujur.

Suatu hari, dua murid menghadap Guru.
Mereka bertengkar hebat & nyaris beradu fisik.
keduanya berdebat tentang hitungan 3x7.

Murid pandai mengatakan hasilnya 21,

Murid bodoh bersikukuh mengatakan hasilnya 27.

Murid bodoh menantang murid pandai untuk meminta Guru
sebagai Jurinya untuk mengetahui siapa yg benar di antara mereka,
sambil si bodoh mengatakan :
"Jika saya yg benar 3 x 7 = 27 maka engkau harus mau di cambuk
10 kali oleh Guru , tetapi kamu yg benar ( 3 x 7 = 21 ) maka saya
bersedia untuk memenggal kepala saya sendiri ha ha ha ....."
demikian si bodoh menantang dgn sangat yakin dgn pendapatnya .

"Katakan Guru mana yg benar ?"
tanya murid bodoh

Ternyata Guru memvonis cambuk 10x murid yg pandai (yang menjawab 21).

Si murid pandai protes .

Sang GURU menjawab,

"Hukuman ini Bukan untuk hasil hitunganmu, tapi untuk KETIDAK ARIFAN-mu
yang mau-maunya berdebat dgn orang bodoh yang tidak tau kalo 3x7 adalah 21!!"

Guru melanjutkan : lebih baik melihatmu dicambuk dan menjadi ARIF daripada
harus melihat 1 nyawa terbuang sia sia !

Pesan Moral,

Jika kita sibuk memperdebatkan sesuatu yg tak berguna,

berarti kita juga sama salahnya atau bahkan lebih salah daripada orang yg memulai perdebatan,

Sebab dengan sadar kita membuang waktu & energi untuk hal yg tidak perlu.

Bukankah kita sering mengalaminya?

Bisa terjadi dengan pasangan hidup, tetangga, kolega.

Berdebat atau Bertengkar untuk hal yang tidak ada gunanya,

hanya akan menguras energi percuma.

Ada saatnya untuk kita diam untuk menghindari perdebatan atau pertengkaran yg sia-sia.

Diam bukan berarti kalah, bukan?

Memang bukan hal yg mudah,

tapi janganlah sekali-kali berdebat dgn orang bodoh yg tidak menguasai permasalahan.

Tidak ada komentar: