Rabu, 28 November 2012

Atraksi "Must Do" bagi turis yang datang ke Dubai.

Selesai mengunjungi BurjAlArab, segera menuju Ascot Hotel
tempat menginap, disana terlihat tiga buah Landcruiser putih
yang akan membawa kami ke tengah gurun sudah menunggu.

Memang sore itu kami akan mengikuti acara yang dikatakan
"Must Do" bagi turis yang datang ke Dubai : Desert Safari.
Jadi kami akan naik Landcruiser itu untuk uji nyali ngebut di
pebukitan gurun pasir, sampai saatnya menyaksikan moment
Sunset in the Desert yang indah sekali.

Tiba di hotel itu sebenarnya sudah kesorean, sekitar jam 16,
mestinya segera naik Landcruiser itu agar keburu lihat sunset,
tapi kalau langsung jalan pastilah "saltum" (salah kostum),
karena baru saja dari acara makan siang di BurjAlArab yang
pada pakai jas dan blazer segala.
Hanya dikasih waktu 10 menit, maka semua lari-lari lagi ke
kamar, tukar pakaian atau minimal tukar sepatu kets agar
tidak kesulitan saat berjalan diatas pasir gurun.

Tepat waktu, ber-iringan mobil berangkat, meninggalkan
kota dan kini berjalan di highway yang membelah gurun,
butuh waktu hampir sejam untuk tiba diareal yang disebut
Big Red.
Kini mobil keluar dari jalan aspal, menelusuri jalan berpasir
dan tiba disatu tempat dimana sudah menunggu belasan
Landcruiser lainnya.
Semua penumpang turun dan berjalan diatas pasir kuning
keemasan yang cantik, dan para sopir tampak mengurangi
tekanan angin ban mobil, tujuannya agar permukaan ban
menjadi makin lebar sehingga tidak mudah terbenam
dipasir dan juga agar bisa lebih "napak" di pasir.

Kini sudah siap, semua naik mobil, saya duduk didepan
bersebelahan dengan pak sopir yang ternyata orang
Pakistan, semua harus pakai belt. Kabarnya orang usia
tua/lemah dan anak-anak disarankan tidak ikut.
Mobil kami ternyata jadi leader, beriringan memasuki
gurun sunyi yang luas sekali itu.
Ternyata padang gurun itu tidaklah datar seperti meja,
tapi berbukit-bukit sehingga mobil berjalan naik turun,
dibeberapa tempat malah cukup tinggi dan lereng-nya
juga lumayan terjal.

Nah kini pak sopir in action, kami dibawanya ngebut
kesana kemari, ngebut bukan saja di tempat datar,
juga saat mendaki bukit dan menuruni lerengnya -
seru sekali bagai naik roller-coaster.
Pernah saat miring menuruni lereng dia tancap gas juga.
Disatu tempat pak sopir stop, kayaknya dia girang
bisa nakutin kami, tapi saya bilang " More, more !" -
tancap gas lagi dah dia, he3 - siapa takut !.

Akhirnya menjelang jam 6 sore, di tengah gurun itu
semua mobil berhenti, penumpang dipersilahkan turun.
Terlihat ada beberapa orang mencoba Sand-skiing,
meluncur menuruni lereng bukit yang cukup tinggi itu.

Bola matahari terlihat sudah merendah di ufuk barat,
makin me-merah dan sekeliling menjadi makin temaram,
sehingga terasa sekali begitu tenang dan tenteramnya
gurun pasir itu.

Semua terpukau menyaksikan pemandangan yang begitu
indah, kalau biasanya kita biasa melihat sunset di pantai -
kali ini ditempat yang sungguh unik - ditengah gurun.

Bola kemerahan telah lenyap ditelan malam, penumpang
kembali ke mobil yang kini mengarah ke sebuah camp
Bedouin yang tampak sederhana saja.

Beberapa orang mengikuti atraksi naik unta, tapi kami
langsung ketengah camp dimana ada pelataran yang
disemen, berkeliling ada meja2 pendek, sehingga kami
duduk menghadap meja makan itu bersila atau selonjoran.

Tak lama muncullah seorang penari Belly Dance, yang
diiringi musik tipikal Timur Tengah menari solo ditengah
pelataran, belakangan menarik sebagian pengunjung
untuk ikut menari bersamanya.
Tariannya lumayan, tapi tentu nggak nempil kalau
dibandingkan dengan Belly Dancing yang saya tonton
di Istanbul 12 tahun tahun lalu - disitu bukan saja penari
nya muda2 dan cantik2, tinggi besar tapi langsing2,
juga tariannya bagus sekali - gerakannya aduhai dan
musiknya juga begitu bergelora sesuai tarian-nya.
Tapi tarian di tengah gurun ini masih mending
ketimbang Belly Dancer yang muncul didepan kami
saat ber -Old and New di Kairo, walau si penari sudah
habis2an action pakai naik2 keatas kursi teteup aja
bikin bete, wong udah tante2 gendut yang mesti nya
sudah dirumah saja momong cucu.

Selesai menikmati Arabian BBQ Dinner diudara
terbuka itu, sekitar jam 20 kami kembali ke hotel.
Masuk kamar hotel sekitar jam 21, saking capenya,
malam itu saya sampai terlewat protap antisipasi
kebakaran yang selalu saya lakukan kalau masuk
kamar hotel yaitu mencari dimana letak pintu darurat-
ini prosedur penting diketahui setiap tamu hotel.

Saat menuju kamar mandi, saya hitung2 berapa
lama belum mandi sejak berangkat dari rumah,
bujugbuneng! - 30 jam !


keluar highway memasuki gurun
  

kumpul dulu ditepi gurun
  

nunggu kumpul
  

kempesin ban
  

mobil four wheel-drive keren
 Komentar 

mulai memasuki gurun
  

menuruni lereng bukit
 Komentar 

kumpul lagi ditengah gurun
  

kumpul lagi ditengah gurun
  

sunset menjelang
  

mulai gelap
  

pebukitan gurun pasir
  

main sand skiing
  

sunset
  

sunset
  

sunset
  

sunset
 Komentar 

pasir halus kuning keemasan
  

landcruiser melintas disaat sunset
  

sunyi sepi tenteram sekali
  

sunset menjelang
  

seakan ditengah laut
  

Sunset in the Desert by Ben Darmawan
 Komentar 

Ben Darmawan in action
  

foto dibuat oleh Ben Darmawan
  

nonton Belly Dancing di Bedouin camp
  

nonton Belly Dancing
 1 Komentar 

nunggu makan malam
  

penonton diajak menari
  

penonton diajak menari
  

Belly Dancing di Bedouin Camp
  

sopir merangkap koki
  

mempersiapkan Arabian BBQ Dinner
  

BBQ Dinner
  

ya sopir ya koki juga
 Komentar 

antri yuk bawa piring
  

aneka BBQ
  

Arabian BBQ Dinner
 1 Komentar 

Tidak ada komentar: