Telat nge-daftar, akibatnya tidak kebagian tempat
di Petak IX maupun di Lie Yen.
Maka saya lapor sama Christine bahwa saya dan istri
jadi-nya freelance saja deh -
alias jalan sendiri keluyuran di Petak IX/Glodok.
Berangkat dari Tangerang jam 10 dan belok dulu ke
Green garden, menjemput bung Richard - lalu menuju
Harmoni, belok kiri dan bingung ! -
karena baru teringat apakah di depan Gajah Mada Plaza
ada halte busway (tadinya mau parkir disitu dan naik
busway ke Glodok).
Kebetulan terlihat didepan Carrefour Duta Merlin ada
jembatan busway maka masuk saja kehalaman complek
Duta Merlin dan parkir disitu.
Kami naik jembatan penyebrangan dan masuk kedalam
halte busway yang rupanya stasiun konektor untuk
berbagai trayek, sehingga bingung juga karena banyak
pintu keberbagai tujuan.
Ternyata didepan Gajah mada Plaza juga ada halte-nya.
Setelah melewati perhentian Sawah Besar itu, masih
ada perhentian mangga Besar, lalu Lindeteves dan di
perhentian Glodok kami turun.
Terasa menyenangkan pengalaman pertama kali naik busway,
lega, sejuk ber-AC, dan tidak pusing dengan kemacetan.
Mulailah kami memasuki lorong2 Petak IX, dan istri saya
teringat masa lalu saat dia masih suka melewati lorong2
sempit penuh pedagang kaki lima itu.
Kami sempat beli gorengan cempedak, tapi karena masih
belum lapar maka kami menuju ke Gloria.
Di Gloria sempat bingung lagi mau milih makan apa,
saking banyaknya pilihan makanan.
Sempat dikerumuni dan disodori berbagai lembaran menu,
akhirnya kami pilih nasi Campur dan Rujak Juhi.
SMS bunyi dan ternyata Yohan sudah tiba di RM Tak Kie -
Gloria, dan saat bergabung disitu, tak lama rombongan
Irvan juga muncul.
Istri saya sempat nge-bungkus Bebek Peking "Sedap Wangi",
maklum perut sudah penuh, kemudian saya menuju Lie Yen.
Dari Gloria tinggal menuju kebagian belakang, masuk ke
Gang Ribal dan tembus kejalan didepan restoran Lie Yen.
restoran penuh sesak, dan pas saya masuk - rombongan JS
pimpinan Harnaz sedang bersiap berangkat, sebagian mau
langsung ke Museum Keramik, dan sebagian lagi masih
mau pintong - ke Rumah makan Aneka sari untuk menikmati
Soto Tangkar.
Dipimpin Marchellinus yang tampil gagah dengan kamera dan
ikat kepala merahnya, rombongan berjalan kaki sepanjang
jalan yang hiruk pikuk penuh pedagang kaki lima.
Marchell sempat menunjuk tulisan dipapan restoran
Aneka sari itu : Daging Sampi !!
Akhirnya sekitar jam 13.30 sampailah kami dihalaman
Museum Keramik disamping Museum Fatahillah itu,
dan ternyata Kepala Suku juga sudah tiba -
rupanya baru saja mendarat dari Singapore.
Setelah membayar tiket masuk dan diberikan kacu merah/
putih ber-logo JS, kami dipersilahkan masuk me-lihat2
Museum itu sambil menunggu kedatangan teman2 lainnya.
Untuk pertama kalinya saya masuk kesana ,terasa
kuno dan besarnya gedung itu . Tangga yang menuju
ke lantai dua ternyata sangat menarik -
terbuat dari semacam besi tempa yang antik sekali.
Acara dimulai, dipimpin oleh harnaz yang didampingi
oleh seluruh moderator yang tampil seragam : kaus hitam.
Berbagai quiz berhadiah digelar, dan satu pertanyaan
yang diajukan ternyata susah dijawab bukan saja oleh
para JSers yang duduk rame2 dilantai, juga oleh para
moderator - yaitu : tanggal berapa persisnya HUT JS !
Ramai sekali ruangan depan Museum Keramik itu, penuh
canda tawa dan tepuk tangan, dan banyak kamera JSers
mengabadikannya, bersama kameraman Jak-TV pimpinan
bung Icay thaher.
Acara puncak diisi dengan sambutan Kepala Suku,
tiup kue ultah dan potong kue yang diserahkan kepada
GM Koperasi JS - bung Irvan Hai-Hai.
Akhirnya setelah doa bersama dipimpin Kepala Suku,
maka acara ditutup, dilanjutkan acara menyerbu kue ultah
dari Dessert Only dan kue2 dari Bandung yang dibawa
JSers Bandung - Sienny.
Saat bubaran - terdengar bung Andrew memprovokasi -
Pintong yuk !!
Nggak ah !, soalnya masih punya bekal - bebek Peking !,
Malam hari dirumah, bungkusan bebek Peking itu dibuka -
wuah ternyata bener-bener juara nih,
dagingnya tebal tapi empuk sekali, asin-nya terasa
sedang dan gurih.
Dari sekian kali mencoba bebek peking, yang biasanya
ngeselin karena sering2 banyak ketemu tulang,
maka baru di Gloria inilah ketemu yang bener2 enak.
Note:
Bebek Peking Sedap Wangi :
Samping Gloria Pancoran - 0811947909.
Cabang ITC Mangga Dua - telp.62300605
di Petak IX maupun di Lie Yen.
Maka saya lapor sama Christine bahwa saya dan istri
jadi-nya freelance saja deh -
alias jalan sendiri keluyuran di Petak IX/Glodok.
Berangkat dari Tangerang jam 10 dan belok dulu ke
Green garden, menjemput bung Richard - lalu menuju
Harmoni, belok kiri dan bingung ! -
karena baru teringat apakah di depan Gajah Mada Plaza
ada halte busway (tadinya mau parkir disitu dan naik
busway ke Glodok).
Kebetulan terlihat didepan Carrefour Duta Merlin ada
jembatan busway maka masuk saja kehalaman complek
Duta Merlin dan parkir disitu.
Kami naik jembatan penyebrangan dan masuk kedalam
halte busway yang rupanya stasiun konektor untuk
berbagai trayek, sehingga bingung juga karena banyak
pintu keberbagai tujuan.
Ternyata didepan Gajah mada Plaza juga ada halte-nya.
Setelah melewati perhentian Sawah Besar itu, masih
ada perhentian mangga Besar, lalu Lindeteves dan di
perhentian Glodok kami turun.
Terasa menyenangkan pengalaman pertama kali naik busway,
lega, sejuk ber-AC, dan tidak pusing dengan kemacetan.
Mulailah kami memasuki lorong2 Petak IX, dan istri saya
teringat masa lalu saat dia masih suka melewati lorong2
sempit penuh pedagang kaki lima itu.
Kami sempat beli gorengan cempedak, tapi karena masih
belum lapar maka kami menuju ke Gloria.
Di Gloria sempat bingung lagi mau milih makan apa,
saking banyaknya pilihan makanan.
Sempat dikerumuni dan disodori berbagai lembaran menu,
akhirnya kami pilih nasi Campur dan Rujak Juhi.
SMS bunyi dan ternyata Yohan sudah tiba di RM Tak Kie -
Gloria, dan saat bergabung disitu, tak lama rombongan
Irvan juga muncul.
Istri saya sempat nge-bungkus Bebek Peking "Sedap Wangi",
maklum perut sudah penuh, kemudian saya menuju Lie Yen.
Dari Gloria tinggal menuju kebagian belakang, masuk ke
Gang Ribal dan tembus kejalan didepan restoran Lie Yen.
restoran penuh sesak, dan pas saya masuk - rombongan JS
pimpinan Harnaz sedang bersiap berangkat, sebagian mau
langsung ke Museum Keramik, dan sebagian lagi masih
mau pintong - ke Rumah makan Aneka sari untuk menikmati
Soto Tangkar.
Dipimpin Marchellinus yang tampil gagah dengan kamera dan
ikat kepala merahnya, rombongan berjalan kaki sepanjang
jalan yang hiruk pikuk penuh pedagang kaki lima.
Marchell sempat menunjuk tulisan dipapan restoran
Aneka sari itu : Daging Sampi !!
Akhirnya sekitar jam 13.30 sampailah kami dihalaman
Museum Keramik disamping Museum Fatahillah itu,
dan ternyata Kepala Suku juga sudah tiba -
rupanya baru saja mendarat dari Singapore.
Setelah membayar tiket masuk dan diberikan kacu merah/
putih ber-logo JS, kami dipersilahkan masuk me-lihat2
Museum itu sambil menunggu kedatangan teman2 lainnya.
Untuk pertama kalinya saya masuk kesana ,terasa
kuno dan besarnya gedung itu . Tangga yang menuju
ke lantai dua ternyata sangat menarik -
terbuat dari semacam besi tempa yang antik sekali.
Acara dimulai, dipimpin oleh harnaz yang didampingi
oleh seluruh moderator yang tampil seragam : kaus hitam.
Berbagai quiz berhadiah digelar, dan satu pertanyaan
yang diajukan ternyata susah dijawab bukan saja oleh
para JSers yang duduk rame2 dilantai, juga oleh para
moderator - yaitu : tanggal berapa persisnya HUT JS !
Ramai sekali ruangan depan Museum Keramik itu, penuh
canda tawa dan tepuk tangan, dan banyak kamera JSers
mengabadikannya, bersama kameraman Jak-TV pimpinan
bung Icay thaher.
Acara puncak diisi dengan sambutan Kepala Suku,
tiup kue ultah dan potong kue yang diserahkan kepada
GM Koperasi JS - bung Irvan Hai-Hai.
Akhirnya setelah doa bersama dipimpin Kepala Suku,
maka acara ditutup, dilanjutkan acara menyerbu kue ultah
dari Dessert Only dan kue2 dari Bandung yang dibawa
JSers Bandung - Sienny.
Saat bubaran - terdengar bung Andrew memprovokasi -
Pintong yuk !!
Nggak ah !, soalnya masih punya bekal - bebek Peking !,
Malam hari dirumah, bungkusan bebek Peking itu dibuka -
wuah ternyata bener-bener juara nih,
dagingnya tebal tapi empuk sekali, asin-nya terasa
sedang dan gurih.
Dari sekian kali mencoba bebek peking, yang biasanya
ngeselin karena sering2 banyak ketemu tulang,
maka baru di Gloria inilah ketemu yang bener2 enak.
Note:
Bebek Peking Sedap Wangi :
Samping Gloria Pancoran - 0811947909.
Cabang ITC Mangga Dua - telp.62300605
Tidak ada komentar:
Posting Komentar